PUISI CINTA BUBABIBAP

Puisi merupakan tumpahan perasaan dan hati manusia. Dicurahkannya segala duka lara dalam bait suci kertas putih. Berikut adalah puisi yang dibuat oleh siswa SMAN 2 Cimahi:

  • Hujan (Sarah Fahdah)
Aku suka Bandung saat hujan
Orang-orang di dalam gedung
Kendaraan juga malas keluar

Aku suka Bandung saat hujan
Dengan kamu di dalam gedung
Sampai malas untuk keluar

Aku suka Bandung saat hujan
Dengan kamu di sebelahku
Sampai lupa hujan sudah reda
  •   Senja Terlalu Manja Bagiku (Helfrida Mahendra Putri-X IPA 4)
Senja Terlalu Manja Bagiku

Besok, masih ada kamu di hatiku
Lusa, dua minggu lagi, mungkin satu tahun kemudian, kamu tetap harus di hatiku
Di ambang sore, di pelupuk lembayung yang kian meracau, diriku gamang.

Angin memaksa masuk tanpa permisi
Terlalu sepi untuk kunikmati saat ini
Namun ia begitu manja di pelukanku
Pukul enam lewat lima, dirimu yang ringkih tertatih-tatih berlalu begitu saja..
Tiada ruang untuk kau singgahi lagi.
Cukup.

Senja, apa kau tahu?
Ia begitu indah
Maka apa yang kau tunggu?
Oh aku tahu, aku lah yang sekarang sedang menunggunya, bukan?

  • Siang, Sore dan Malam (Alya Nisrina-X IPA 7)

Entahlah,
Mungkin Sang Surya tak kunjung mendapatkan balasan dari Sang Bulan yang selalu saja menghindar sejak terakhir kali ia menampakkan purnama nya.
Awan yang selama ini mengamati–secara diam diam dari balik gunung di timur itu kini mulai membawa berita baik.
Namun,
Siapa yang akan menduga, jika Sang Surya lah yang menjadi alasan Sang Bulan tetap bersinar di bantara gelapnya malam.
Begitu kata Awan, seraya pergi perlahan meninggalkan Sang Surya.
Ia lalu menghilang tertiup angin muson barat hingga tak meninggalkan jejak.
Awan lah yang selama ini menjadi pemeran utamanya,
Tidakkah demikian?

  •  Tiga Tahun (Fitriana Nur Shabrina)
Masih segar di ingatanku
Bagaimana kita tiga tahun yang lalu
Dulu kita sangat dekat
Layaknya sepasang kekasih
Namun bukan sepasang kekasih
Kata orang tua,
Itu namanya cinta monyet
Padahal sudah jelas kalau kita ini manusia
Sepasang anak manusia
Yang belum jelas siapa yang suka
dan siapa yang tidak
Bisa jadi keduanya saling suka
Bisa jadi hanya salah satunya yang suka
Bisa jadi malah keduanya saling tak suka
Tapi aku yakin
Suatu hari nanti penantian ini akan terbalas
Oleh jawaban pasti darimu
Aku tahu, ini sudah tiga tahun sejak kita bertemu
Tiga tahun yang menjungkirbalikkan hatiku
Tiga tahun yang meremukkan dan menyembuhkan hatiku
Tiga tahun yang sempat membuatku terpuruk
Orang-orang bilang padaku
Seharusnya aku sudah tak mampu berdiri
Namun aku masih bertahan di sini
Mendapat dorongan tak terlihat entah darimana
Dan setia menunggu hal pasti yang masih belum pasti
Belum pasti karena belum datang padaku

Hei kamu!
Iya, kamu
Kamu yang telah menemaniku
Selama tiga tahun ini
Meskipun tak selalu berdekatan
Terima kasih banyak
Telah mengizinkanku
Mengagumimu dalam diam
Menyukaimu dalam diam
Dan menunggumu dalam diam
Teruntuk kamu yang merasa
Yang merasa sebagai yang di tuju
Dari si pengirim puisi ini
Terima kasih banyak
Atas tiga tahun yang menyenangkan
Dan menyakitkan ini
Meskipun hatiku retak karenamu,
Aku baik-baik saja
Sekali lagi,
Terima kasih banyak
 
  • Antara Bandung-Surabaya (Nofiana Rista Wijayanti XI IPA 1)
Sepi hening di tengah keramaian kota Bandung
Menatap hari tanpa adanya dedaunan
Tak satupun serpian daun menerawang
Menutupi diri dalam kesendirian

            Sudah tiba saatnya membuka lembaran langit
            Membuka dan membaca halaman buku yang terlipat
            Laksana rindu, engkau menari bersama hujan
            Arjunaku untuk meniti waktu mencari nada sehati
            Arjunaku berlari untuk meniti angin yang menghantar

                        Sulit ku mengartikan rasa ini
                         Padahal telah terlihat jelas dimataku
                        Terbesit selalu bayangan wajamu
                        Terbias cinta dan kasih seputih kertas

Kau hadir membawa warna baru
Kau obati lukaku tentang masa lalu
Kau mampu mengubah kehidupanku
Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu

Apakah ini arti cinta...
Yang membuat seseorang ingin mengetahuinya
Yang memberi kehidupan baru didalamnya
            Bagaikan air laut yang mengisi sebagian dari isi bumi

                        Cinta tak mampu diungkapkan dengan kata-kata
                        Mendengar apa yang dikatakan
                        Mengerti apa yang tidak dijelaskan
                        Yang hanya terhanyut dalam nada-nada melodi dan syahdu
  
Terlalu lama ku pendam
Semua rasa yang kumiliki padamu
Sayang, kau dan aku harus terpisah jarak
Antara Bandung dan Surabaya
Yang menjadi kota penghubung jembatan kasih

            Seketika rindu merajam
            Meluruhkan hati yang tak tertahankan
            Hasratku ingin berjumpa pada dirinya
Yang menabur mimpi menuai harapan
Berharap kau jadi milikku selamanya

            Aku di Bandung dan kau di Surabaya
            Saat kau harus kembali bertugas ke kota Pahlawan
            Aku disini selalu merindumu
            Meratap langit bertapakan kesendirian
Di kota Bandung Lautan Api

Aku hanya ditemani oleh secarik foto gagah dirimu
Berpakaian militer dan membawa senjata
Yang selalu ku bawa dan menemaniku sehari-hari
Antara jarak kau dan aku
Antara Bandung dan Surabaya
 

Komentar