PAHLAWAN PENDIDIKAN INDONESIA (Artikel Selipan)

 

Pendidikan merupakan aset penting bagi kemajuan sebuah bangsa, karena kualitas warga negara inilah yang nantinya akan menentukan ke arah mana negara tersebut akan dibawa. Pendidikan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Tanpa bimbingan dari orang lain, atau dengan cara membimbing diri sendiri (otodidak), Indonesia tidak mungkin menjadi negara yang berkembang. Maka dari itu, pendidikan tidak dapat dikesampingkan, justru harus diperjuangkan. Bicara tentang pendidikan di Indonesia, tentu tidak terlepas dari jasa-jasa para tokoh pendidikan Indonesia.

 

Para tokoh ini berjasa dalam mencerdaskan kehidupan bangsa, tanpa mereka kita tidak akan mendapatkan kebebasan pendidikan hingga saat ini. Pengorbanannya dalam memperjuangkan masa depan Indonesia sudah sepatutnya kita hargai dan hormati. Untuk itu, yuk kita telaah lebih dalam para tokoh yang berjasa bagi kehidupan bangsa ini!

 

1. Ki Hajar Dewantara : Bapak Pendidikan Nasional



Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional karena jasanya dalam membangun sekolah bernama Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa yang kemudian dikenal dengan nama Taman Siswa pada tanggal 3 Juli 1922. Atas keberaniannya dalam menentang kebijakan pendidikan pemerintahan Hindia Belanda—pada saat itu hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau keturunan orang kaya saja yang mengemban pendidikan sekolah—beliau berjasa dalam menegakkan keadilan bagi rakyat Indonesia. Ia juga dikenal dengan tiga semboyannya yaitu Ing Ngarsa Sung Tuladha ( di depan memberi contoh), Ing Madya Mangunkarsa (di tengah memberi semangat) dan Tut Wuri Handayani (di belakang memberi dorongan).

 

2. Raden Ajeng Kartini, Pendekar Kaum Wanita



Selain Bapak Pendidikan, Indonesia juga memiliki Ibu Pendidikan, yaitu Raden Ajeng Kartini atau yang lebih dikenal dengan "Ibu Kita Kartini". Beliau merupakan tokoh pendidikan yang menulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Tulisan-tulisannya yang brilliant ini dicangkup dalam buku berjudul "Habis Gelap, Terbitlah Terang". Kegemarannya dalam membaca dan menulis, membawa ia pada ketertarikan dalam kemajuan berpikir wanita. Ia ingin memperjuangkan hak wanita agar tak hanya diam di dapur dan menjadi seorang ibu, wanita juga harus mendapatkan ilmu.

 

3. Dewi Sartika, Perintis Pendidikan Wanita


 

Dewi Sartika adalah pahlawan nasional perintis pendidikan kaum wanita dan diakui sebagai Pahlawan Nasional oleh Pemerintah Indonesia. beliau juga membuat sekolah yang dinamakan Sekolah Isteri di Pendopo Kabupaten Bandung. Sekolah tersebut beberapa kali mengalamai perubahan nama karena berkembang menjadi satu sekolah tiap kota maupun kabupaten, hingga kini sekolah tersebut resmi bernama Raden Dewi.

 

4. Kyai Hasyim Asy'ari, Pembangkit Para Ulama


 

Kyai Hasyim Asy'ari merupakan pendiri salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama. Menjadi seorang ulama dan khatib terkemuka di Masjid Besar Kasultanan Yogyakarta pada masa itu membuatnya menjadi pendiri pasantren terbesar dan terpenting di Jawa. Pesantren itu adalah Pondok Pesantren Tebu Ireng yang terletak di Jombang.

 

Setelah kita telaah, ternyata banyak sekali ya pahlawan pendidikan di sekitar kita. Tidak hanya mereka yang berjuang sejak awal maupun turun langsung ke medan perang, pahlawan pendidikan merupakan mereka yang berjuang demi mencerdaskan dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Mimpi besar demi kemajuan rakyat Indonesia sudah seharusnya dimiliki kita semua sebagai penerus bangsa. Oleh karena itu, jadilah pahlawan untuk dirimu sendiri dan untuk orang lain. Hargai perjuangan mereka yang terdahulu, dan jadikan perjuangan itu sebuah motivasi untuk memajukan negara ini untuk Indonesia yang lebih baik.





Komentar