Juara 3 Lomba CitRa (Cipta Cerita)

 Dua masa

  Dua manusia yang tidak sengaja dipertemukan oleh waktu, ia adalah Rigel. Rigel adalah sosok remaja wanita pintar yang menyukai hal-hal klasik, Rigel juga suka mengoleksi benda-benda yang menurutnya indah bahkan Rigel bisa melihat warna-warna indah dari setiap alunan musik yang ia mainkan.

  Suatu hari Rigel pergi ke sebuah tempat, ia berencana untuk menambah koleksinya. Kali ini Rigel memutuskan untuk pergi ke tempat yang lebih jauh dan luas. Dia pergi ke sebuah Pulau, Pulau yang diketahui memiliki banyak benda-benda indah di dalamnya. Rigel tidak lupa untuk membawa kalimba kesayangan nya. Setelah tiba disana, Rigel dengan antusias berlarian dan melihat-lihat ke sekitar Pulau itu. Pulau nya sangat indah, siapa sangka Pulau se-indah ini tidak ada penghuninya sama sekali.

   Sebelum memulai penelusurannya, Rigel memainkan kalimba nya di pinggir laut. Suara lantunan kalimba yang merdu ditambah dengan suara ombak yang menyerbu membuat warna musik yang Rigel lihat semakin indah. Rigel semakin bersemangat setelah memainkan kalimba nya, ia pun segera menjelajahi Pulau tersebut. Ia terus menelusuri Pulau itu sampai tiba-tiba Rigel melihat warna musik, seperti nya ada yang memainkan sebuah alat musik di Pulau itu, Rigel pun mengikuti arah suara tersebut. Suara tersebut mengarah kepada air terjun yang ada di Pulau itu, namun Rigel tidak melihat siapa-siapa disana. Rigel pun nekat mendekat ke air terjun. 

   Siapa sangka ternyata dibelakang air terjun itu ada sebuah goa yang entah mengarah kemana. Karena penasaran akhirnya Rigel masuk ke goa itu. Setelah sampai ke ujung goa tersebuh Rigel dibuat bingung dan terkejut dengan apa yang ia lihat, seperti ada kehidupan di dalam goa ini, namun kehidupan yang sangat jauh berbeda dari kata modern bahkan disana Rigel melihat makhluk seperti Kentaur, Elf, Pegasus, Naga bahkan Rigel melihat Phoenix disana. Rigel juga melihat ada bangunan yang bentuknya menyerupai seperti Istana kerajaan. Rigel menanyakan semua hal dalam hati, tiba-tiba sosok pria menghampiri Rigel. Pria tersebut juga kebingungan sama dengan apa yang Rigel rasakan. 

   Lalu pria tersebut menanyakan bagaimana Rigel bisa berada di tempat itu, Rigel pun menjelaskannya begitu juga sebaliknya Rigel menanyakan dimana ia berada, Pria itu menjawab bahwa ia berada di Ekuator nama yang sama dengan pulau yang Rigel kunjungi. Rigel juga menanyakan siapa nama pria tersebut. Pria tersebut bernama Orion ia adalah seorang pangeran di kerajaan Ekuator, lalu Rigel pun memperkenalkan dirinya kepada Orion.

   Disana orion mengajak Rigel berkeliling sambil menyapa para warga Ekuator. Rigel sering menghabiskan waktu bersama Orion disana, dia senang berada di tempat itu, namun semenjak Orion bercerita tentang kehidupan lainnya yang ada disana, Rigel merasa sedikit ketakutan. Karena kehidupan lain yang Orion bilang itu ialah kehidupan di dasar laut dimana tempat itu bernama Atlantis. Banyak makhluk seperti Kraken, Siren, Leviathan, bahkan ada Lernaen Hydra yang dimana katanya Lernaen Hydra merupakan makhluk yang paling ditakuti oleh semua makhluk Atlantis maupun Ekuator, Karena Lernaen Hydra memiliki tubuh seperti Dinosaurus dan memiliki begitu banyak kepala, jika kamu memotong satu kepalanya, maka akan tumbuh dua kepala lagi. Orion tau itu karena makhluk dari Atlantis sering menunjukkan diri mereka, ada juga yang sampai menyamar jadi manusia.

   Mendengar itu Rigel tersadar bahwa makhluk yang ia lihat dan dengar itu adalah makhluk legenda, makhluk yang dipercaya hanya mitos itu ternyata keberadaan nya ada di dunia ini. Rigel sampai lupa akan niat nya yang ingin menambah untuk koleksi di rumah nya, ia malah asik mendengarkan cerita dari Orion. Orion juga bercerita bahwa pernah terjadi peperangan antara Atlantis dan Ekuator 50 tahun yang lalu yaitu tahun 879. Mendengar itu Rigel sangat terkejut jika peperang itu terjadi 50 tahun yang lalu maka sekarang ia berada di tahun 929, tahun yang sangat jauh berbeda dengan kehidupan Rigel, tahun dimana Rigel belum melihat dunia. 

   Namun Rigel tidak mau memotong pembicaraan Orion ia pun meminta Orion melanjutkan ceritanya. Orion melanjutkan cerita tersebut dimana warga Atlantis pada saat itu ingin menguasai wilayah Ekuator. Banyak warga Atlantis yang merubah diri mereka menjadi manusia demi bisa merebut wilayah Ekuator dan Kerajaannya. Dalam peperangan tersebut warga Atlantis menyerah entah apa alasannya. Rigel dengan asik menyimak cerita Orion, lalu tiba-tiba seorang kentaur menawarkan makanan kepada Rigel, ia ingin Rigel mencoba makanan yang ia buat. Dengan senang hari Rigel memakan itu. Mata Rigel terbuka lebar karena rasa dari makanan itu sangat lezat, rasa yang belum pernah Rigel rasakan seumur hidupnya. Banyak warga yang akhirnya memberikan beberapa makanan mereka kepada Rigel, Warga Ekuator memperlakukan Rigel sangat baik.

  Sebagai gantinya Rigel memainkan kalimba nya di depan para warga Ekuator. Rigel lalu memainkan kalimba nya  ditemani dengan Orion yang bernyanyi. Pada saat itu juga Rigel melihat warna musik bersamaan dengan warna mata indah nya Orion. Rigel pun merasa terikat kepada Orion, begitu juga yang Orion rasakan pada saat itu. Para warga senang saat Rigel memainkan kalimba nya, mereka tersenyum dan bahkan ada yang sambil menari pada saat itu. Suasana disana terasa sangat hangat, sampai ada satu manusia yang terlihat mencurigakan, ia terus menatap Rigel dengan tatapan yang aneh Rigel sadar akan hal itu namun ia tetap diam, Rigel tetap santai memainkan kalimba nya. Orion yang sedari tadi merhatikan Rigel pun tau bahwa Rigel sedang di perhatikan oleh manusia yang entah darimana asal nya. Orion memberikan sebuah tanda yang hanya di mengerti oleh warga Ekuator, dengan cepat mereka semua mengerti maksud dari Orion sedangkan Rigel hanya kebingungan dengan apa yang mereka lakukan.

   Semua warga pun pergi ke rumah masing-masing tanpa pamit kepada Rigel, sedangkan Orion mengajak Rigel pergi ke istana. Saat Rigel menginjakan ke istana Rigel dibuat terpukau oleh se-isinya, semua ruangan yang dipenuhi oleh warna dan barang-barang klasik Rigel sangat menyukai hal itu Orion tersenyum melihat nya, lalu Orion pergi meninggalkan Rigel untuk mengambil salah satu barang yang ada disana. Orion mengambil sebuah kalung lalu kalung itu ia berikan kepada Rigel, kalung yang berkesan mewah namun klasik itu adalah kesukaan Rigel. Rigel berlarian di setiap sisi Istana, ia sangat senang. Ia langsung memasangkan kalung itu ke leher nya, kalung nya terlihat cocok dipakai oleh Rigel. Tapi kesenangan itu hanya sesaat, karena diluar sana tiba-tiba terdengar suara teriakan beserta suara raungan yang sangat besar.

  Rigel ketakutan setengah mati. Ia menatap Orion dengan mata yang ketakutan. Orion pun menjelaskan apa yang sedang terjadi. Manusia yang dari tadi merhatikan Rigel itu adalah Siren yang sedang menyamar Siren tersebut sedang mencari tahu apa yang sedang terjadi di Ekuator, sedangkan suara raungan tersebut berasal dari Lernaen Hydra sepertinya warga Atlantis berpikir bahwa ini adalah waktu yang tepat untuk merebut kembali wilayah Ekuator. Orion lalu menyuruh Rigel untuk pergi dari sini, namun Rigel tidak ingin meninggalkan Orion beserta warga-warga Ekuator, Orion tidak ingin Rigel terluka jadi dia tetap menyuruh Rigel pergi, namun Rigel tetap tidak mau karena Rigel senang berada di tempat itu bersama Orion, Orion mengerti maksud dari Rigel ia pun meyakinkan Rigel untuk pergi dengan perkataan nya

“Rigel, di kehidupan selanjutnya aku janji akan menemui mu lagi, namun bukan sebagai Rigel yang berasal dari masa depan dan Orion yang berasal dari masa lalu melainkan hanya manusia biasa yang dipertemukan untuk jatuh cinta”

Orion lalu menyuruh pegasus nya untuk mengantarkan Rigel kembali ke Pulau Ekuator, Rigel hanya menurut dengan perkataan Orion walau sebenarnya Rigel tidak rela meninggalkan Orion dan tempat itu. Pegasus itu pun langsung membawa Rigel pergi. Pada saat itulah Rigel tersadar bahwa Rigel mencintai Orion meski seharusnya jangan. 

 Sudah 1 tahun berlalu namun Rigel tetap memikirkan Orion dan Ekuator. Entah apa yang terjadi di Ekuator, Rigel sangat penasaran dan khawatir akan hal tersebut. Rigel berncana untuk pergi kembali kesana dan ia ingin memainkan kalimba nya lagi disana. Tanpa berpikir panjang Rigel pun segera bergegas pergi ke Pulau Ekuator, ia segera berlari menuju ke air terjun dan memasuki goa tersebut, namun keadaan telah berubah ia terjebak di ujung goa tersebut. Kehidupan Ekuator tidak bisa ditemukan lagi oleh Rigel, seakan-akan kehidupan itu lenyap. Rigel menangis entah mengapa rasanya sangat sesak bagi Rigel. Rigel memainkan kalimbanya di goa tersebut, namun ia malah teringat dengan warna mata Orion yang indah. Akhirnya Rigel memutuskan untuk pulang kerumah nya dengan perasaan yang sesak dan hampa baginya.

  Orion pria yang Rigel temui di tempat yang sama dalam waktu yang berbeda.

Komentar